LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mempromosikan sepeda listrik buatan daerah kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ke Sandiaga Salahuddin Uno, saat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Jum’at (15/1/2021)

Nampak Sandiaga dan Gubernur menggunakan sepeda tersebut mengelilingi menyusuri keindahan pantai Kuta Mandalika, yang berada di Lombok Tengah.

“Ini keberkahan buat kita bahwa kita tidak boleh tergantung pada luar, jadi alat pelindung dari seperti masker sampai ini sekalipun (sepeda) bisa dibikin, muda-mudahan ini memberikan inspirasi,  buat negeri kita,” kata Zul di hadapan media mendampingi Sandiaga.

Zul menyebutkan bahwa industri nasional sangat bisa dibangun, asalkan ada kemauan dan dukungan dari setiap orang.

“Membangun industry nasional itu sangat mungkin jika ada kemauan, dan  kita yang akan menggunakan produk kita pertama kali,” kata pria akrab disapa Bang Zul itu.

Diakui Zul, bahwa sepeda buatan daerahnya tersebut masih memerlukan proses penyempurnaan untuk bisa lebih baik.

 “Mungkin kualitasnya kurang, harganya sedikit lebih mahal, tapi ada feed back pembelajaran, kita akan bangga punya produksi kita sendiri,” kata Zul.

Zul berharap sepeda buatan NTB tersebut dapat digunakan pada saat perhelatan MotoGP 2021 nantinya, dan berharap produk lokal tersebut dapat digunakan oleh para pembalap.

Sementara itu Sandiaga mengapresiasi sepeda listrik buatan NTB tersebut, menurutnya sepeda listrik tersebut merupakan kebutuhan industri pariwisata.

“Kita bisa taruh dibeberapa destinasi  wisata  karena ini sarana tranportasi yang ramah lingkungan,” kata Sandiaga.

Sandi menyampaikan, dengan adanya produksi sepeda listrik tersebut ia berharap nantinya dapat menambah peluang pekerjaan bagi masyarakat, khususnya masyarakat di daerah NTB.

“Ini akan ikut membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama masyarakat NTB,” kata Sandi.

Sejarah lahirnya sepeda listrik asli NTB

Sebelumnya Kompas.com pernah mengulas sepeda listrik buatan NTB tersebut. Berikut ulasannya.

Pembuatan sepeda listrik tersebut diinisiasi oleh Gede Sukarma Dijaya (50), ia merupakan pria pecinta sepeda yang mempunyai bengkel las di Desa Keru, Kecamatan Lombok Barat.

Ide awal Gede membuat sepeda listrik yang mendunia ini berawal dari kondisinya yang semakin lanjut, membuat gede berfikir bagaimana caranya agar tetap bisa bersepeda jarak jauh, namun saat merasa kecapekan bisa dibantu dengan mesin elektrik.

Menurut Gede kebanyakan dalam usia tua, sudah tidak lagi bersemangat untuk bersepeda jarak jauh, oleh karena itu Gede membuat sepeda listrik yang bisa dikayuh dan bisa menggunakan tenaga listrik saat merasa capek.

Lantas apa yang membuat sepeda ini terkenal sampai mancanegara. Gede menyebutkan produk sepeda yang dibuatnya merupakan hasil menggabungkan seni dan teknologi yang jarang atau di buat pabrik-pabrik besar.

“Kita  membuat model yang tida dibikin oleh orang lain atau pabrik lain, sehingga dari segi tampilan itu menjadi jauh berbeda, kita tampil dengan gaya kita sendiri meski teknologinya sama tapi stilenya beda,” kata Gede ditemui di pada Juli 2020 lalu.

Untuk merancang desain sepeda ini ini, Gede hanya membutuhkan alat sederhana manual yakni alat gerinda, las, mesin tekuk sama kompresor untuk mengecat.

Sementara untuk roda, gir, lampu dan peralatan lainya masih juga masih mengandalkan produk lokal Indonesia.

Gede mengakui bahwa teknologi yang digunakan masih menggunakan teknologi pada umunya yakni mesin elektrik yang masih di impor dari Taiwan, dan baterainya di impor dari Jepang.

Gede menyebutkan jarak tempuh sepeda elektrik buatannya berfariasi ada yang jarak 30 kilometer, hingga mencapai 90 kilometer.

Disampaikan Gede, karena segmen pasarnya dari menengah ke atas, sepedanya tersebut dibandrol dari harga 850 samapi 1200 US dollar tergantung model desain yang dibuatnya, namun jika dijual di dalam Negeri harganya berkisar dari 16 juta hingga 60 juta.

Gede mengakui sudah lebih dari seratus sepeda elektrik yang dibuatnya, yang dijual di Inggris Australia, Norwegia, dan paling banyak terjual dijual ke Amerika.

“Lebih dari 100 unit, jadi kebanyakan dari luar negeri semua, 70 persen ke luar negeri dan 30 persen didalam,” kata Gede.

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2021/01/16/20474751/gubernur-ntb-promosikan-sepeda-listrik-buatan-lokal-ke-menpar?page=all